BERITAINTERMEDIA. COM, WAJO – Tambang ilegal di Kabupaten Wajo kembali menjadi sorotan tajam. Ketua Komisi III DPRD Wajo, Andi Bayuni Marzuki, ST, angkat bicara keras soal dampak serius aktivitas tambang tanpa izin yang marak terjadi di beberapa titik wilayah Wajo.
Dalam pernyataannya, Andi Bayuni menyebutkan bahwa keberadaan tambang ilegal telah memberikan dampak buruk yang nyata terhadap lingkungan, khususnya di Kecamatan Tempe.
“Tambang ilegal itu merusak lingkungan dan tidak ada sama sekali kontribusi ke daerah karena tidak ada pungutan pajak sah di dalamnya,” tegasnya.
Menurutnya, kondisi ini tidak bisa terus dibiarkan. Ia mencontohkan bagaimana hujan dengan intensitas ringan saja sudah menimbulkan banjir di sejumlah kawasan yang sebelumnya tidak pernah tergenang.
“Dampak dari tambang ilegal ini sudah sangat nyata. Hujan sesaat saja, banjir sudah terjadi di mana-mana, utamanya di Kecamatan Tempe,” lanjut Andi Bayu.
Andi Bayu meminta agar pemerintah daerah dan aparat penegak hukum (APH) tidak menutup mata. Ia menilai publik sudah cukup lantang menyuarakan persoalan ini.
“Harus ada transparansi dalam penanganan tambang ilegal. Media sudah banyak memberitakan, LSM sudah banyak menyoroti, masyarakat sudah banyak mengeluhkan. Masa kita mau diam? Saya harap APH lebih ‘garcep’ (gerak cepat) menangani hal ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, hasil pemeriksaan yang dilakukan Komisi III DPRD Wajo menemukan beberapa titik aktivitas tambang ilegal di wilayah Kabupaten Wajo, termasuk yang berada di Jalan Seroja, Kecamatan Tempe – Kota Sengkang.
“Dari hasil pemeriksaan kami, di Kabupaten Wajo ini ada beberapa tambang ilegal, termasuk yang berada di Jalan Seroja Sengkang. Jadi semua harus ditertibkan,” tutupnya.
Tambang jalan Seroja yang juga secara jelas mengambil keuntungan dari hasil menambang dan juga selanjutnya akan mereka bangun perumahan, jelas hanya memikirkan kepentingan pribadi saja tanpa memperhatikan lingkungan.
“Jadi seperti tambang di Jalan Seroja, itu kan hanya memikirkan diri sendiri namanya, jika menambang dan membangun perumahan tanpa memikirkan lingkungan dan masyarakat yang terdampak dari efek penambangan yang dilakukan,” ujar Andi Bayu.
Andi Bayuni berharap persoalan tambang ilegal ini tidak hanya menjadi wacana tahunan tanpa tindak lanjut. Ia menekankan bahwa keberpihakan terhadap kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat jauh lebih penting dibanding kepentingan sesaat.