BERITAINTERMEDIA.COM-Wajo,– Bantuan pompa air yang diberikan oleh Andi Yuliani Paris (AYP), anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), mendapat sorotan publik setelah muncul dugaan adanya masalah dalam distribusinya. Bantuan ini dinilai tidak transparan dan diindikasikan menjadi alat untuk mempengaruhi dukungan masyarakat terhadap salah satu pasangan calon (paslon) dalam pilkada Kabupaten Wajo.
Sejumlah pihak menilai bahwa bantuan yang awalnya dimaksudkan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan air justru berpotensi dimanfaatkan secara politis. Sejumlah laporan dari lapangan menyebutkan bahwa distribusi bantuan ini diduga diarahkan pada kelompok-kelompok yang mendukung salah satu kandidat tertentu, sehingga muncul dugaan bantuan tersebut bukan hanya untuk tujuan kesejahteraan, melainkan juga sebagai alat penggalangan suara.
Pengamat politik setempat mengingatkan bahwa bantuan yang bersumber dari anggaran negara harus didistribusikan secara merata, tanpa kepentingan politik. “Penyalahgunaan bantuan ini berpotensi menciptakan ketidakadilan di masyarakat dan mencederai nilai demokrasi, karena seharusnya bantuan semacam ini diberikan berdasarkan kebutuhan, bukan afiliasi politik,” ujar seorang pengamat politik lokal yang enggan disebutkan namanya.
Andi Yuliani Paris belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan ini. Pihaknya diharapkan segera mengklarifikasi agar masyarakat memperoleh kejelasan dan tidak timbul asumsi negatif terkait bantuan yang diberikan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Kabupaten Wajo juga diharapkan memantau lebih ketat penggunaan bantuan sosial oleh pejabat publik yang dapat mempengaruhi iklim politik di daerah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pilkada di Kabupaten Wajo berjalan secara adil, transparan, dan demokratis.